Fikirkanlah . . .
‘Sesungguhnya
Perkara-perkara Dosa Mengundang Musibah’ Wahai
Manusia, punca utama - yang menyebabkan Economic Crisis adalah = Cukai! Cukai!
Cukai!
Kerana
ianya terdapat unsur perbuatan keZALIMan yang jelas Ingkar dgn perintah Allah Ta'ala dikaitkan dengannya seperti: ‘Gharar
‘Maisir dan ‘Riba ???
Dari
Abu Dzar Radhiyallahu Anhu, dari Nabi Shallallahu Alayhi wa Sallam, sebagaimana
yang diriwayatkan oleh beliau dari Allah Subhanahuwataala bahwa Dia berfirman,
"Wahai hamba-hambaKu, sesungguhnya Aku telah mengharamkan kezaliman atas
diri-Ku.
Dan
Aku juga menjadikannya sebagai sesuatu yang diharamkan di antara kalian. karena
itu janganlah kalian saling menzalimi . . . (Hr. Muslim, hadis qudsi, hadis
6572)
Dek
kerana itu lah Allah SubhanahuwaTa'ala turunkan Nabi Allah Isa Alayhis Sallam di
tengah-tengah Kebangkitan Umat Muhamad Shallallahu Alaihi wa Sallam untuk
menjadi hakim yang adil dengan tugas utamanya Memansuhkan Cukai dan membunuh
dajal dengan tangannya . . . fikir-fikirkanlah . . . adakah untuk menjadi hakim
yang adil menurunkan salib dan membunuh babi adil pada umat manusia???
fikirkanlah . . .
Bagi
pandangan peribadi saya untuk Nabi Allah Isa Alayhis Sallam menjadi HAKIM yang
ADIL pada seluruh umat manusia adalah = Memansuhkan Cukai kerana tanpa Cukai
pasti umat manusia semuanya sudahpun jadi KAYARAYA!!!
Turunkan
salib dan bunuh babi mana mungkin seluruh manusia akan jadi kayaraya??? boleh
kayakah??? atau kita Ada Share ke? Nauzubilahmizalik!!!
Sebagaimana
sabdaan Nabi Shallallahu Alaihi wa
Sallam . . . ketika turunnya Nabi Allah Isa Alayhis Sallam harta Umat Manusia
Melimpah-Ruah pasti itu adalah petunjuknya mengenai CUKAI! kerana Cukai itu
adalah keZALIMan sistem ZIONIS sesatbarat sedangkan Allah berfirman dalam hadis
qudsi, "Wahai hamba-hambaKu, sesungguhnya Aku telah mengharamkan
keZALIMan atas diri-Ku! Dan Aku juga
menjadikannya sebagai sesuatu yang diharamkan di antara kalian. karena itu
janganlah kalian saling menzalimi . . .
(Hadits
lengkap):
Dari
Abu Dzar Radhiyallahu Anhu, dari Nabi Shallallahu Alayhi wa Sallam, sebagaimana
yang diriwayatkan oleh beliau dari Allah Taala, bahwa Dia berfirman,
"Wahai
hambahambaKu, sesungguhnya Aku telah mengharamkan kezhaliman atas diri-Ku dan
Aku juga menjadikannya sebagai sesuatu yang diharamkan di antara kalian, karena
itu janganlah kalian saling menzhalimi.
Wahai
hamba-hamba-Ku, kamu sekalian adalah sesat kecuali orang yang Aku beri
petunjuk, karena itu mintalah petunjuk pada-Ku, niscaya Aku akan menunjuki
kalian.
Wahai
hamba-hamba-Ku, kamu sekalian lapar kecuali orang yang Aku beri makan, karena
itu mintalah makan kepadaKu niscaya Aku akan memberimu makan.
Wahai
hamba-hamba-Ku, kamu sekalian telanjang kecuali orang yang Aku beri pakaian,
karena itu mintalah pakaian padaKu, niscaya Aku akan memberimu pakaian,
Wahai
hamba-hamba-Ku, sesungguhnya kalian melakukan kesalahan pada malam dan siang
hari, dan Aku mengampuni semua dosa oleh sebab itu mintalah ampunan kepada-Ku,
niscaya Aku akan mengampuni kalian:
Wahai
hamba hamba-Ku, sesungguhnya kamu tidak akan pernah dapat memberikan mudharat
pada-Ku, (seandainya dapat), tentulah kalian telah memudharati-Ku. Dan
sesungguhnya kalian tidak akan pernah dapat memberi manfaat kepadaKu,
(seandainya dapat), tentulah kalian telah memberi manfaat pada-Ku.
Wahai
hamba-hamba-Ku, seandainya semua yang terdahulu dari kalian dan orang yang
terakhir, dari golongan manusia dan jin, seluruhnya bertakwa sebagaimana orang
yang paling takwa di antara kalian, niscaya hal itu tidak, akan pernah menambah
kekuasaan-Ku sedikit pun.
Wahai
hamba-hamba-Ku, seandainya yang terdahulu dari kalian dan yang terakhir, dari
golongan manusia dan jin seluruhnya durhaka sebagaimana, orang yang paling
durhaka di antara kalian, niscaya hal itu tidak akan pernah mengurangi
kekuasaan-Ku sedikitpun.
Wahai
hamba-hamba-Ku, seandainya yang terdahulu dari kalian dan terakhir, dari
golongan manusia dan jin seluruhnya berdiri (berkumpul) di suatu lapangan luas,
lalu mereka semuanya meminta pada-Ku dan Aku penuhi setiap apa yang dimintanya,
niscaya hal itu tidak akan pernah mengurangi (kekayaan) yang ada di sisi Ku,
kecuali hanya seperti air yang menitis dari ujung jarum yang dicelupkan ke
lautan.
Wahai
hamba-hamba-Ku, "semua 'amal kalian pasti Aku perhitungkan untuk kalian,
kemudian Aku memberikan balasannya kepada kalian. Barangsiapa mendapati
kebaikan" maka, hendaklah ia memuji Allah (bersyukur kepada-Nya), dan
barangsiapa mendapati selain itu, (keburukan), maka janganlah ia mencela (orang
lain) kecuali dirinya sendiri:" (Hr. Muslim, 6572, Aku Haram
melakukan keZaliman atas, Hadits qudsi)
Persoalannya???
Kenapakah
kita kena di Denda? (atau kenapakah kita kena di Cukai) dan yang peliknya bukan
hanya manusia di Denda?
-Binatang,
-Tumbuhan,
-Besi,
-Perkhimatan
dan sebagainya pun turut di Denda?
Kenapakah
buah Apel di Denda?
>
Apakah kesalahan buah Apel/Apple itu kepada kita?
>
Kesalahan apakah - yang buah Apel itu telah buat? Sehingga ianya di denda?
Wahai
Manusia, Percayalah! Tiada seorangpun Umat Manusia di DUNIA ini yang mahu
dirinya dikenakan DENDA! Denda! dan Denda! atau CUKAI ? Cukai ? dan Cukai ?
Ada
orang kata, Cukai itu adalah Pendapatan Economi yang Utama kepada Negara
dan
Pendapatan Economi yang Utama kepada Negara – Negara di DUNIA.
Ramai
yang berkata, Apakah Cukai itu dari sejarah Islam merupakan sesuatu perkara
yang diistilahkan sebagai denda?
Apakah
denda itu sesuatu yang 'ZALIM?
Apakah
keZALIMan itu sesuatu perbuatan yang tidak jelas 'Gharar?
Apakah keZALIMan itu sesuatu perbuatan penindasan 'Riba?
'Apakah
'Riba itu sesuatu perbuatan yang 'Haram?
Dan
Apakah penindasan itu sesuatu perbuatan yang ZALIM?
Dan
Apakah yang ZALIM sesuatu perbuatan yang melampaui batas?
Kesimpulannya?:
1) Wahai
manusia, Adakah Cukai itu PUNCA UTAMA kepada segala keZALIMan?
2) Adakah
Cukai itulah PUNCA UTAMA Penghulu kepada segala keZALIMan?
3) Dan
Adakah Cukai itu PUNCA UTAMA Raja kepada Kejahatan segala keZALIMan?
Wallahualam!!!?
4) Wahai
manusia, Adakah Cukai itu PUNCA UTAMA yang melebarkan kemiskinan daripada
sedikit kepada yang sangat luas?
5) Adakah
Cukai itu PUNCA UTAMA beban kepada kehidupan umat manusia?
6) Adakah
Cukai itu PUNCA UTAMA yang membantutkan Economi dari berkembang?
7) Wahai
manusia, Adakah Cukai itulah PUNCA UTAMA yang tidak diredhai oleh umat manusia?
8) Wahai manusia, Adakah
Cukai itulah PUNCA UTAMA yang melahirkan penipuan, pemalsuan, pembohongan dan
Rasuah?
9) Wahai
manusia, Adakah Cukai itulah PUNCA UTAMA menjadikan manusia semata-mata berani
melanggar dan durhaka kepada perintah Allah Taala?
10) Wahai
manusia, Adakah Cukai itu tidak boleh dijadikan sebagai jalan-jalan bagi
pembangunan Ekonomi umat manusia kerana itu adalah PUNCA UTAMA sesuatu
perbuatan yang tidak diredhai oleh umat manusia dan ianya adalah sesuatu
perbuatan yang ZALIM?
Campur
Aduk yang Benar/Dengan yang Salah! . . .
Word
by Jamaliah Al 'Mahyan bt. yusof bin yacob: "Barang siapa yang mendermakan
sesuatu yang haram (yang ada berunsur Gharar, 'Maisir dan 'Riba ertinya Zalim)
didalam mentaati Allah, maka adalah dia seperti mencuci pakaian dengan air
kencing.
Sebab kain yang dicuci dengan air yang kotor maka sesungguhnya kain
itu tidak akan bersih. Dan bagitu juga dengan dosa, tidak akan seseorang itu
bersih dari dosa selagi dia mengamalkan yang haram kecuali dia kembali kejalan
asal dengan yang halal.
Firman
Allah Taala: "Orang-orang
yang membelanjakan hartanya pada jalan (agama) Allah, kemudian mereka tidak
mengiringi apa yang mereka belanjakan itu dengan perkataan membangkit-bangkit
(pemberiannya), dan tidak pula menyinggung atau menyakiti (pihak yang diberi),
mereka beroleh pahala di sisi Tuhan mereka, dan tidak ada kebimbangan (dari
berlakunya kejadian yang tidak baik) terhadap mereka, dan mereka pula tidak
akan berdukacita." (Surah Al 'Baqarah (the Cow) QS2:264
Firman
Allah Taala: “Wahai orang-orang yang beriman! Jangan rosakkan (pahala amal)
sedekah kamu dengan perkataan membangkit-bangkit dan (kelakuan yang) menyakiti,
seperti (rosaknya pahala amal sedekah) orang yang membelanjakan hartanya kerana
hendak menunjuk-nunjuk kepada manusia (riak), dan ia pula tidak beriman kepada
Allah dan hari akhirat. Maka bandingan orang itu ialah seperti batu licin yang
ada tanah di atasnya, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu
ditinggalkannya bersih licin (tidak bertanah lagi). (Demikianlah juga halnya
orang-orang yang kafir dan riak itu) mereka tidak akan mendapat sesuatu
(pahala) pun dari apa yang mereka usahakan. Dan (ingatlah), Allah tidak akan
memberi petunjuk kepada kaum yang kafir.” (Surah Al ‘Baqarah (The Cow) QS2:264)
Istilah
Cukai . . . Sesuatu perbuatan yang ZALIM terutama memaksa/mengutip cukai kepada
orang Islam keranaCukai/Jizyah itu Istilah di dalam Islam adalah denda? Dan
Denda atau cukai itu di zaman Rasulullah Shallallahu Alayhi wa Sallam dikenakan
hanya kepada sesiapa yang enggan masuk Islam dan bukannya kepada orang Islam!
Ertinya
Bebas Cukai kepada sesiapa saja orang-orang Islam dari sudut ajaran Islam?
12) Adakah
Cukai (Jizyah) itu sesuatu perkara kemestian SYARAT UTAMA untuk Nabi Allah Isa
Alayhi Sallam untuk menjadi HAKIM yang ADIL?
Tahukah Anda! . . .
ISTILAH CUKAI (jizyah/upeti) Dari Sudut Sejarah
Dalam Islam = Adalah Denda!!!
Abdullah
bin Ahmad dan Abu Ya'la telah meriwayatkan dari Said bin Abi Rasyid
Radhiyallahu Anhu, dia menceritakan, "Ada seorang dari kabilah Tanukh --
yang pernah menjadi utusan Kaisar Heraclius untuk mengantar surat kepada
Rasulullah Shallallahu Alayhi wa Sallam -- Aku pernah melihatnya di Himis, dan
dia adalah tetanggaku, usianya telah lanjut dan hampir mendekati ajal.
Aku
'bertanya padanya, "Maukah kamu menceritakan padaku tentang surat yang
dikirim oleh Heraclius kepada Rasulullah Shallallahu Alayhi wa Sallam dan surat
yang dikirim Rasulullah Shallallahu Alayhi wa Sallam kepada Heraclius?"
Dia menjawab, "Baikalah, akan aku ceritakan:
Ketika
Rasulullah Shallallahu Alayhi wa Sallam tiba di suatu tempat yang bernama
Tabuk, maka beliau mengutus Dihyah al-Kalbi Radhiyallahu Anhu kepada Heraclius.
Ketika surat Nabi Shallallahu Alayhi wa Sallam telah sampai kepadanya, maka
para cendekiawan Romawi mengumpulkan seluruh komandan pasukan perang Rom dalam
suatu sidang tertutup.
Kemudian
Heraclius berkata, "Orang Arab ini telah tiba di dekat wilayah kita
sebagaimana yang kalian lihat, dan dia telah mengirim surat padaku yang isinya
mengajak aku untuk kepada 3 perkara, yaitu:
(1) Mengikuti agamanya
(2)
memberikan sebagian hasil bumi kita sebagai Cukai (jizyah/upeti),
(3) sedangkan
tanahnya masih milik kita atau kita berperang dengannya.
Tahukah Anda! . . .
ISTILAH CUKAI (jizyah/upeti)
Dari Sudut Sejarah
Dalam Islam = Adalah Denda!!!
Surat
Rasulullah Shallallahu Alayhi wa Sallam kepada penduduk Najran. Diriwayatkan
oleh Al-Baihaqi dari Yunus bin Bakar, dari Selamah bin yasu’a, dari ayahnya,
dari atuknya. Kata Yunus, Dulu atuknya seorang Nasaro lalu masuk Islam.
Sesungguhya Rasulullah Shallallahu Alayhi wa Sallam pernah mengirim surat
kepada penduduk kota Najran sebelum turun kepada beliau ayat Thaa Siin
yang kelanjutan ayatnya terdapat kisah
tentang surat Nabi Sulaiman kepada ratu Baqis yakni surah An Naml.
Dalam
isi surat itu Rasulullah Shallallahu Alayhi wa Sallam mengatakan: Atas nama' "Tuhannya Ibrahim, Ishaq,
dan' Yacub dari Muhammad, Nabi dan Rasulullah - kepada uskup Najran dan
penduduk Najran. Salam sejahtera bagi kalian "sesungguhnya aku memuji
Allah Tuhannya Ibrahum, Ishaq, dan Ya'cub. Selanjutnya sesungguhnya aku
mengajak kalian dari penyembahan terhadap makhluk-makhluk Allah kepada
penyembahan terhadap Allah.
Aku
juga mengajak kalian dari wilayah (kekuasaan) makhluk makhluk Allah menuju
kepada wilayah (kekuasaan) Allah. Jika kalian menolak ajakan ini maka kalian
harus membaya Cukai dan jika kalian masih juga menolak untuk membayar Jizyah
(Cukai), maka aku, memutuskan untuk memerangi Kalian. Wassalam. (Demikian
disebutkan dalam Tafsir Ibnu Katsir jilid 1 halaman 369)
(This is mentioned in Tafsir Ibn Katheer Volume 1 page 369 )
Tahukah Anda! . . .
ISTILAH CUKAI (jizyah/upeti) Dari Sudut Sejarah
Dalam Islam = Adalah Denda!!!
Peristiwa
dalam penaklukan kota Iskandar
Perawi
berkata:
Setelah
itu Amr mengumpulkan seluruh penduduk kota Iskandariah untuk membacakan surat
yang dikirim oleh Amirul Mukminin, Umar Radhiyallahu Anhu kepada mereka.
Amr
melanjutkan: Setelah itu kami mengumpulkan seluruh tawanan yang ada pada kami,
dan orang-orang Nasaro pun berkumpul. Kemudian kami mengambil satu persatu
tawanan tersebut dan kami tawarkan padanya untuk memilih salah satu apakah
masuk Islam, atau tetap dalam agama Nasaro.
Apabila
di antara mereka ada yang memilih masuk Islam maka kami mengucapkan takbir
dengan suara yang keras melebihi suara kami ketika menaklukkan kota
Iskandariah, lalu kami ambil orang itu ke dalam barisan kami:
Namun
apabila di antara mereka ada yang memilih tetap dalam agama Nasaro, maka kaum
Nasrani bersorak-sorai dan segera mengambil orang itu ke dalam barisan mereka.
Lalu kami pun tetapkan baginya cukai (jizyah): Sedangkan kami merasa
seolah-olah ada salah satu dari kami yang keluar dari Islam dan masuk agama
mereka.
Demikianlah
seterusnya sampai selesai. Setelah semuanya selesai, maka giliran Abu Maryam
bin Abdullah bin Abdurrahman dihadapkan ke tengah-tengah. Al 'Qasim berkata,
"Kami telah mengetahui bahwa dia adalah pemimpin kabilah Bani
Zubaid." Aku melanjutkan:
"Kemudian
kami menyuruhnya untuk berdiri, lalu kami tawarkan kepadanya antara masuk
Islam atau tetap dalam agama Nasaro. Ketika itu Abu Maryam memilih masuk Islam,
sedangkan ayah, ibu dan saudaranya memilih agama Nasaro.
Setelah
dia masuk Islam dan kami pun akan membawanya ke dalam barisan kami, tiba-tiba
kedua orang tua dan saudaranya merebutnya dari kami sehingga menyebabkan baju
Abu Maryam terkoyak. Dan seperti yang kita saksikan hari ini, dia menjadi
seorang pemimpin di kalangan kami.” (Hr. Ibnu Jarir dalam kitabnya jilil IV
halaman 227)
AI-Bazzar
meriwayatkan dari Dihyah al-Kalbi Radhiyallahu Anhu katanya, "Rasulullah
Shallallahu Alayhi wa Sallam telah mengutus aku untuk menyampaikan surat beliau
kepada Kaisar Rom. Kemudian Dihya kembali kepada Nabi Shallallahu Alayhi wa
Sallam yang ketika itu di sisi beliau ada beberapa orapg utusan pegawai
kerajaan Kisra di wilayah bagian San'a.
Mereka
sengaja diutus oleh Kisra untuk menghadap Rasulullah Shallallahu Alayhi wa Sallam
dan sebelumnya Kisra telah menulis surat kepada gubernur San'a yang berisi
peringatan kepadanya supaya berhati-hati.
Isi
surat itu adalah sebagai berikut: Sungguh aku mendengar tentang seorang
laki-laki dari daerahmu yang mana dia mengajak aku untuk menganut agamanya;
jika aku menolak, maka aku harus membayar cukai (jizyah), dan jika aku menolak
membayar jizyah, maka dia mengancam, "Aku akan memerangimu atau akan
bertindak sesuatu padamu!"
‘Gharar 'MAISIR dan 'Riba . . .
Menurut
kajian para ulama dan fukaha, amalan-amalan yang berlaku didalam urusan
perniagaan konvensional.
Urusniaga konvensional, banyak
bercanggah dengan syariah Terdapat
beberapa unsur yang dikaitkan dengan percanggahan tersebut iaitu:
1.‘Gharar
2)
'MAISIR
3)
'Riba
‘Gharar
Gharar
bermaksud ketiadaan jelas sesuatu perkara didalam urusan jualbeli. Gharar
terjadi bila seseorang membeli atau menjual sesuatu barang yang tidak pasti
atau yang belum tentu.
Rasulullah
Shallallahu Alaihi wa Sallam melarang jualbeli yang 'Gharar.
Dari
lbnu Masud bersabda Nabi Allah Shallallahu Alayhi wa Sallam :
"Jangan
kamu membeli Ikan dalam air kerana perbuatan itu adalah 'Gharar"
Didalam
pelbagai pengendalian urusniaga atau pelaburan dan Insurans, Gharar dikaitkan
dengan:
1)
Apakah yang di Aqadkan keatasnya.
2)
Ketentuan bagaimana dan dari mana pampasan akan dibayar.
3)
Pengelolaan atau sumbangan itu cara mana ia dikendalikan.
'MAISIR
Maisir
bermaksud perjudian. Semua cara perniagaan dimana keuntungan didapati dengan
cara agakkan dan dugaan dan bukan dari usaha berkerja disebut sebagai Maisir.
Firman
Allah Taala: Wahai orang-orang yang beriman! Bahawa sesungguhnya arak, dan
judi, dan pemujaan berhala, dan mengundi nasib dengan batang-batang anak panah,
adalah (semuanya) kotor (keji) dari perbuatan Syaitan. Oleh itu hendaklah kamu
menjauhinya supaya kamu berjaya. (Surat Al 'Ma'idah (The Table Spread) QS5:90 )
'R i b a
Hukum
Riba sudah di'Nas'kan dengan jelas dan berulangkali dalam Al Quran dan hadits
Sebagai Haram Sesiapa yang sudah terlibat dengan amalan Riba diperintahkan
supaya bertaubat dan meninggalkannya.
Didalam
urusan perniaga konvensional atau urusniaga konvensional.
Riba dikaitkan dengan aktiviti pelaburan wang yang dikumpul dari para pembeli
polisi dikendalikan dan dilaburkan kepada kegiatan yang bersangkutan dengan
Riba,
Seperti contoh menyimpannya kedalam akaun bank konvensional memberi
pinjaman dan mengenakan faedah (bunga).
Kutbah ini disampaikan pada 9 Zulhijah tahun
10 Hijrah di Lembah Uranah, Gunung Arafah!
Wahai
manusia, dengarlah baik-baik apa yang hendak ku katakan. Aku tidak mengetahui
apakah aku dapat bertemu lagi dengan kamu semua selepas tahun ini. Oleh itu
dengarlah dengan teliti kata-kata ku ini dan sampaikanlah ia kepada orang-orang
yang tidak dapat hadir di sini pada hari ini.
Wahai
manusia, sepertimana kamu menganggap bulan ini dan kota ini sebagai suci, maka
anggaplah jiwa dan harta setiap muslim sebagai amanah suci. Kembalikan harta
yang diamanahkan kepada kamu kepada pemiliknya yang berhak. Jangan kamu sakiti
sesiapapun agar orang lain tidak menyakiti kamu lagi.
Ingatlah
bahawa sesungguhnya kamu akan menemui Tuhan kamu dan Dia pasti membuat perhitungan
di atas segala amalan kamu.
Allah
telah mengharamkan 'Riba (penindasan/keZALIMan), oleh itu segala urusan yang
melibatkan Riba dibatalkan mulai sekarang.
Berwaspadalah
terhadap syaitan demi keselamatan agama kamu. Dia telah berputus asa untuk
menyesatkan kamu dalam perkara-perkara besar, maka berjaga-jagalah supaya kamu
tidak mengikutinya dalam perkara-perkara kecil.
Wahai
manusia, sebagaimana kamu mempunyai hak atas isteri kamu, mereka juga mempunyai
hak di atas kamu. Sekiranya mereka menyempurnakan hak mereka keatas kamu maka
mereka juga berhak untuk diberi makan dan pakaian dalam suasana kasih sayang.
Layanilah
wanita-wanita kamu dengan baik, berlemah lembutlah terhadap mereka kerana
sesungguhnya mereka adalah teman dan pembantu kamu yang setia. Dan hak kamu
atas mereka ialah mereka sama sekali tidak boleh memasukkan orang yang kamu
tidak sukai ke dalam rumah kamu dan dilarang melakukan zina.
Wahai
manusia, dengarkanlah bersungguh-sungguh kata-kataku ini, sembahlah Allah,
dirikanlah sembahyang 5 kali sehari, berpuasalah di bulan Ramadan!, dan
tunaikan zakat dari harta kekayaan kamu. Kerjakanlah ibadat haji sekiranya kamu
mampu.
Ketahuilah
bahawa setiap muslim adalah saudara kepada muslim yang lain. Kamu semua adalah
sama, tidak seorangpun yang lebih mulia dari yang lainnya kecuali dalam taqwa
dan beramal soleh. Ingatlah
bahawa kamu akan mengadap Allah pada suatu hari untuk dipertanggungjawabkan diatas
segala apa yang telah kamu kerjakan.
Oleh itu awasilah agar jangan sekali-kali
kamu terkeluar dari landasan kebenaran selepas ketiadaanku.
Wahai
manusia, tidak akan ada lagi Nabi dan Rasul yang akan datang selepasku dan
tidak akan lahir agama baru. Oleh itu wahai manusia, nilailah dengan betul dan
fahamilah kata-kata ku yang telah aku sampaikan kepada kamu.
Sesungguhnya
aku tinggalkan kepada kamu 2 perkara, yang sekiranya kamu berpegang teguh dan
mengikuti kedua-duanya, nescaya kamu tidak akan tersesat selama-lamanya. Itulah
Al ‘Quran dan Sunnah ku.
Hendaknya
orang-orang yang mendengar ucapanku, menyampaikan pula kepada orang lain semoga
yang terakhir lebih memahami kata-kataku dari mereka yang terus mendengar dari
ku. Saksikanlah Ya Allah, bahawasanya telah ku sampaikan risalah Mu kepada
hamba-hambaMU.
Hubungan Nabi Sallallaahu `Alayhi `waa `Sallam dengan bani Israel melalui pertalian perkahwinan dengan Safiyyah RadhiyAllahu`An`ha Keturunan Nabi Allah Harun Alayhis Sallam Isteri ke-11 Rasulullah Sallallaahu `Alayhi `waa `Sallam
Safiyyah
Radhiyallahu Anha ialah perempuan kapada Hai, seorang dari keturunan Nabi Allah
Harun Alayhis Sallam, saudara lelaki Nabi Allah Musa Alayhis Sallam. Pada
mulanya beliau telah dikahwinkan kepada Salam bin Mushkan dan kemudian kepada
Kananah bin Abi Haqiq ketika di Kheybar. Kananah telah terbunuh di dalam
peperangan Kheybar dan Safiyyah telah di tawan oleh orang`orang Islam.
Apabila
Dahya Kalbi memohon kepada Rasulullah
Sallallaahu `Alayhi `waa `Sallam akan seorang gaji, beginda menyerahkan
Safiyyah kepadanya.
Apabila
perkara ini belaku, para Sahabat yang lain menemui Rasulullah Sallallaahu
`Alayhi `waa `Sallam dan berkata: “Wahai Pesuruh Allah! Bani Nazir dan Bani
Quraizah (puak`puak Yahudi dari bani Israel dari Madinah) akan merasa
tersinggung melihatkan seorang anak perempuan ketua Yahudi dari bani Israel
dijadikan orang gaji.
Oleh
itu kami mencadangkan beginda memperisterikannya.”
Nabi
lantas memberikan bayaran yang sepatutnya kepada Dahya Radhiyallahu Anhu
sebagai wang tebusan dan berkata kepada Safiyyah: “Kini kamu sudah bebas, sekiranya kamu suka kamu
boleh kembali kepada puak mu ataupun kamu boleh menjadi isteriku."
Sufiyyah
menjawab: “Telah lama aku menunggu untuk bersama dengan tuan sejak aku seorang
Yahudi lagi. Oleh itu bagaimana dapat aku meninggalkan tuan sekarang apabila
aku telah menjadi Islam?"
Adalah
dikatakan bahwa sekali Safiyyah ternampak di dalam minpinya sebagaimana
daripada bulan jatuh kepangkuannya.
Apabila
beliau menceritakan mimpinya ini kepada suaminya Kananah, beliau telah dipukul
dengan hebatnya pada mukanya sehingga mengakibatkan kesan 1 tanda di atas
matanya.
Kenanah
menyergah: “Nampaknya kamu berhasrat untuk menjadi isteri kepada Raja Madinah”
Bapanya juga dilapurkan memukulnya sedemikian rupa apabila ia menerangkan
mimpinya itu kepadanya.
Pada
suatu ketika pula di dalam mimpinya beliau melihat matahari berada di atas
dadanya. Apabila mimpinya ini dikemukakan kepada suaminya, dia berkata: “Kamu
nampaknya sedang berharap untuk menjadi Permasuri Madinah.”
Safiyyah
berkata: “Aku dikahwinkan kepada Rasulullah Sallallaahu `Alayhi `waa `Sallam
ketika aku berusia 17 tahun." Beliau datang untuk tinggal bersama`sama
Rasulullah Sallallaahu `Alayhi `waa `Sallam ketika beginda sedang berkhemah di
pangkalan pertama dari Kheybar .
Di
pagi keesokan harinya beliau berkata kepada para Sahabat: “Biarlah setiap orang
membawa barang apa jua pun yang dia punyai untuk di makan.” Mereka semuanya pun
membawa barang`barang makanan yang dipunyai mereka masing`masing seperti
buah`buah tamar, keju, mentega dan sebagainya. Sehelai kain diperbuat dari kulit
dihamparkan (saprah) untuk meletak makanan `makanan yang dibawa itu, lalu
mereka semuanya duduk mengelilingi hamparan itu untuk berkongsi makanan itu
bersama`sama.
Ini
adalah Walimah untuk perkahwinannya itu. Safiyyah Radhiyallahu Anhuma meninggal DUNIA pada
bulan Ramadhan tahun 50 Hijrah berusia lebih kurang 60 tahun.
Umm-al-Momineen Wives of Muhammad: 1) Khadijah bint Khuwaylid, 2) Sawda bint Zamʿa, 3) Aisha bint Abi Bakr, 4) Hafsa bint Umar, 5) Zaynab bint Khuzayma, 6) Hind bint Abi Umayya, 7) Zaynab bint Jahsh, 8) Juwayriya bint al-Harith, 9) Ramlah bint Abi Sufyan, 10) Rayhana bint Zayd, 11) Safiyya bint Huyayy, 12) Maymuna bint al-Harith, 13) Rayhana bint Zayd
Hubungan Nabi Sallallaahu `Alayhi `waa `Sallam dengan bani Israel melalui pertalian perkahwinan dengan Safiyyah RadhiyAllahu`An`ha Keturunan Nabi Allah Harun Alayhis Sallam Isteri ke-11 Rasulullah Sallallaahu `Alayhi `waa `Sallam
Safiyyah
Radhiyallahu Anha ialah perempuan kapada Hai, seorang dari keturunan Nabi Allah
Harun Alayhis Sallam, saudara lelaki Nabi Allah Musa Alayhis Sallam. Pada
mulanya beliau telah dikahwinkan kepada Salam bin Mushkan dan kemudian kepada
Kananah bin Abi Haqiq ketika di Kheybar. Kananah telah terbunuh di dalam
peperangan Kheybar dan Safiyyah telah di tawan oleh orang`orang Islam.
Apabila
Dahya Kalbi memohon kepada Rasulullah
Sallallaahu `Alayhi `waa `Sallam akan seorang gaji, beginda menyerahkan
Safiyyah kepadanya.
Apabila
perkara ini belaku, para Sahabat yang lain menemui Rasulullah Sallallaahu
`Alayhi `waa `Sallam dan berkata: “Wahai Pesuruh Allah! Bani Nazir dan Bani
Quraizah (puak`puak Yahudi dari bani Israel dari Madinah) akan merasa
tersinggung melihatkan seorang anak perempuan ketua Yahudi dari bani Israel
dijadikan orang gaji.
Oleh
itu kami mencadangkan beginda memperisterikannya.”
Nabi
lantas memberikan bayaran yang sepatutnya kepada Dahya Radhiyallahu Anhu
sebagai wang tebusan dan berkata kepada Safiyyah: “Kini kamu sudah bebas, sekiranya kamu suka kamu
boleh kembali kepada puak mu ataupun kamu boleh menjadi isteriku."
Sufiyyah
menjawab: “Telah lama aku menunggu untuk bersama dengan tuan sejak aku seorang
Yahudi lagi. Oleh itu bagaimana dapat aku meninggalkan tuan sekarang apabila
aku telah menjadi Islam?"
Adalah
dikatakan bahwa sekali Safiyyah ternampak di dalam minpinya sebagaimana
daripada bulan jatuh kepangkuannya.
Apabila
beliau menceritakan mimpinya ini kepada suaminya Kananah, beliau telah dipukul
dengan hebatnya pada mukanya sehingga mengakibatkan kesan 1 tanda di atas
matanya.
Kenanah
menyergah: “Nampaknya kamu berhasrat untuk menjadi isteri kepada Raja Madinah”
Bapanya juga dilapurkan memukulnya sedemikian rupa apabila ia menerangkan
mimpinya itu kepadanya.
Pada
suatu ketika pula di dalam mimpinya beliau melihat matahari berada di atas
dadanya. Apabila mimpinya ini dikemukakan kepada suaminya, dia berkata: “Kamu
nampaknya sedang berharap untuk menjadi Permasuri Madinah.”
Safiyyah
berkata: “Aku dikahwinkan kepada Rasulullah Sallallaahu `Alayhi `waa `Sallam
ketika aku berusia 17 tahun." Beliau datang untuk tinggal bersama`sama
Rasulullah Sallallaahu `Alayhi `waa `Sallam ketika beginda sedang berkhemah di
pangkalan pertama dari Kheybar .
Di
pagi keesokan harinya beliau berkata kepada para Sahabat: “Biarlah setiap orang
membawa barang apa jua pun yang dia punyai untuk di makan.” Mereka semuanya pun
membawa barang`barang makanan yang dipunyai mereka masing`masing seperti
buah`buah tamar, keju, mentega dan sebagainya. Sehelai kain diperbuat dari kulit
dihamparkan (saprah) untuk meletak makanan `makanan yang dibawa itu, lalu
mereka semuanya duduk mengelilingi hamparan itu untuk berkongsi makanan itu
bersama`sama.
Umm-al-Momineen Wives of Muhammad: 1) Khadijah bint Khuwaylid, 2) Sawda bint Zamʿa, 3) Aisha bint Abi Bakr, 4) Hafsa bint Umar, 5) Zaynab bint Khuzayma, 6) Hind bint Abi Umayya, 7) Zaynab bint Jahsh, 8) Juwayriya bint al-Harith, 9) Ramlah bint Abi Sufyan, 10) Rayhana bint Zayd, 11) Safiyya bint Huyayy, 12) Maymuna bint al-Harith, 13) Rayhana bint Zayd
SOLUTION: *Poverty Killer *Recession Killer *Global Peace
Be the First! JOIN 1WORLDCommunityForYOURCountry
Remember: 'U' Do Not Ask WHY 'U' Ask Why Not'
SOLUTION: *Poverty Killer *Recession Killer *Global Peace
Be the First! JOIN 1WORLDCommunityForYOURCountry
Remember: 'U' Do Not Ask WHY 'U' Ask Why Not'
No comments:
Post a Comment