Monday, 12 August 2013

Jizyah/upeti atau CUKAI adalah Denda!!!


CUKAI atau Denda! Punca Segala-galanya 
MUSIBAH DUNIA AkhirZAMAN!!!

Fikirkanlah . . .

‘Sesungguhnya Perkara-perkara Dosa Mengundang Musibah’ Wahai Manusia, punca utama - yang menyebabkan Economic Crisis  adalah = Cukai! Cukai! Cukai!

Kerana ianya terdapat unsur perbuatan keZALIMan yang jelas Ingkar dgn perintah Allah Ta'ala dikaitkan dengannya seperti: ‘Gharar ‘Maisir dan ‘Riba ???

Dari Abu Dzar Radhiyallahu Anhu, dari Nabi Shallallahu Alayhi wa Sallam, sebagaimana yang diriwayatkan oleh beliau dari Allah Subhanahuwataala bahwa Dia berfirman, "Wahai hamba-hamba­Ku, sesungguhnya Aku telah mengharamkan kezaliman atas diri-Ku.

Dan Aku juga menjadikannya sebagai sesuatu yang diharamkan di antara kalian. karena itu janganlah kalian saling menzalimi . . . (Hr. Muslim, hadis qudsi, hadis 6572)

Dek kerana itu lah Allah SubhanahuwaTa'ala turunkan Nabi Allah Isa Alayhis Sallam di tengah-tengah Kebangkitan Umat Muhamad Shallallahu Alaihi wa Sallam untuk menjadi hakim yang adil dengan tugas utamanya Memansuhkan Cukai dan membunuh dajal dengan tangannya . . . fikir-fikirkanlah . . . adakah untuk menjadi hakim yang adil menurunkan salib dan membunuh babi adil pada umat manusia??? fikirkanlah . . .

Bagi pandangan peribadi saya untuk Nabi Allah Isa Alayhis Sallam menjadi HAKIM yang ADIL pada seluruh umat manusia adalah = Memansuhkan Cukai kerana tanpa Cukai pasti umat manusia semuanya sudahpun jadi KAYARAYA!!!

Turunkan salib dan bunuh babi mana mungkin seluruh manusia akan jadi kayaraya??? boleh kayakah??? atau kita Ada Share ke? Nauzubilahmizalik!!!

Sebagaimana sabdaan Nabi  Shallallahu Alaihi wa Sallam . . . ketika turunnya Nabi Allah Isa Alayhis Sallam harta Umat Manusia Melimpah-Ruah pasti itu adalah petunjuknya mengenai CUKAI! kerana Cukai itu adalah keZALIMan sistem ZIONIS sesatbarat sedangkan Allah berfirman dalam hadis qudsi, "Wahai hamba-hamba­Ku, sesungguhnya Aku telah mengharamkan keZALIMan atas diri-Ku!  Dan Aku juga menjadikannya sebagai sesuatu yang diharamkan di antara kalian. karena itu janganlah kalian saling menzalimi . . .

(Hadits lengkap):

Dari Abu Dzar Radhiyallahu Anhu, dari Nabi Shallallahu Alayhi wa Sallam, sebagaimana yang diriwayatkan oleh beliau dari Allah Taala, bahwa Dia berfirman,

"Wahai hambahambaKu, sesungguhnya Aku telah mengharamkan kezhaliman atas diri-Ku dan Aku juga menjadikannya sebagai sesuatu yang diharamkan di antara kalian, karena itu janganlah kalian saling menzhalimi.

Wahai hamba-hamba-Ku, kamu sekalian adalah sesat kecuali orang yang Aku beri petunjuk, karena itu mintalah petunjuk pada-Ku, niscaya Aku akan menunjuki kalian.

Wahai hamba-hamba-Ku, kamu sekalian lapar kecuali orang yang Aku beri makan, karena itu mintalah makan kepadaKu niscaya Aku akan memberimu makan.

Wahai hamba-hamba-Ku, kamu sekalian telanjang kecuali orang yang Aku beri pakaian, karena itu mintalah pakaian padaKu, niscaya Aku akan memberimu pakaian,

Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya kalian melakukan kesalahan pada malam dan siang hari, dan Aku mengampuni semua dosa oleh sebab itu mintalah ampunan kepada-Ku, niscaya Aku akan mengampuni kalian:

Wahai hamba hamba-Ku, sesungguhnya kamu tidak akan pernah dapat memberikan mudharat pada-Ku, (seandainya dapat), tentulah kalian telah memudharati-Ku. Dan sesungguhnya kalian tidak akan pernah dapat memberi manfaat kepadaKu, (seandainya dapat), tentulah kalian telah memberi manfaat pada-Ku.

Wahai hamba-hamba-Ku, seandainya semua yang terdahulu dari kalian dan orang yang terakhir, dari golongan manusia dan jin, seluruhnya bertakwa sebagaimana orang yang paling takwa di antara kalian, niscaya hal itu tidak, akan pernah menambah kekuasaan-Ku sedikit pun.

Wahai hamba-hamba-Ku, seandainya yang terdahulu dari kalian dan yang terakhir, dari golongan manusia dan jin seluruhnya durhaka sebagaimana, orang yang paling durhaka di antara kalian, niscaya hal itu tidak akan pernah mengurangi kekuasaan-Ku sedikitpun.

Wahai hamba-hamba-Ku, seandainya yang terdahulu dari kalian dan terakhir, dari golongan manusia dan jin seluruhnya berdiri (berkumpul) di suatu lapangan luas, lalu mereka semuanya meminta pada-Ku dan Aku penuhi setiap apa yang dimintanya, niscaya hal itu tidak akan pernah mengurangi (kekayaan) yang ada di sisi Ku, kecuali hanya seperti air yang menitis dari ujung jarum yang dicelupkan ke lautan.

Wahai hamba-hamba-Ku, "semua 'amal kalian pasti Aku perhitungkan untuk kalian, kemudian Aku memberikan balasannya kepada kalian. Barangsiapa mendapati kebaikan" maka, hendaklah ia memuji Allah (bersyukur kepada-Nya), dan barangsiapa mendapati selain itu, (keburukan), maka janganlah ia mencela (orang lain) kecuali dirinya sendiri:" (Hr. Muslim, 6572, Aku Haram melakukan  keZaliman atas, Hadits qudsi)

Persoalannya???

Kenapakah kita kena di Denda? (atau kenapakah kita kena di Cukai) dan yang peliknya bukan hanya manusia di Denda?

-Binatang,

-Tumbuhan,

-Besi,

-Perkhimatan dan sebagainya pun turut di Denda?

Kenapakah buah Apel di Denda?

> Apakah kesalahan buah Apel/Apple itu kepada kita?

> Kesalahan apakah - yang buah Apel itu telah buat? Sehingga ianya di denda?

Wahai Manusia, Percayalah! Tiada seorangpun Umat Manusia di DUNIA ini yang mahu dirinya dikenakan DENDA! Denda! dan Denda! atau CUKAI ? Cukai ? dan Cukai ?

Ada orang kata, Cukai itu adalah Pendapatan Economi yang Utama kepada Negara
dan Pendapatan Economi yang Utama kepada Negara – Negara di DUNIA.

Ramai yang berkata, Apakah Cukai itu dari sejarah Islam merupakan sesuatu perkara yang diistilahkan sebagai denda?

Apakah denda itu sesuatu yang 'ZALIM?

Apakah keZALIMan itu sesuatu perbuatan yang tidak jelas 'Gharar?

Apakah keZALIMan itu sesuatu perbuatan penindasan 'Riba?

'Apakah 'Riba itu sesuatu perbuatan yang 'Haram?

Dan Apakah penindasan itu sesuatu perbuatan yang ZALIM?

Dan Apakah yang ZALIM sesuatu perbuatan yang melampaui batas?

Kesimpulannya?:

1) Wahai manusia, Adakah Cukai itu PUNCA UTAMA kepada segala keZALIMan?

2) Adakah Cukai itulah PUNCA UTAMA Penghulu kepada segala keZALIMan?

3) Dan Adakah Cukai itu PUNCA UTAMA Raja kepada Kejahatan segala keZALIMan?

Wallahualam!!!?

4) Wahai manusia, Adakah Cukai itu PUNCA UTAMA yang melebarkan kemiskinan daripada sedikit kepada yang sangat luas?

5) Adakah Cukai itu PUNCA UTAMA beban kepada kehidupan umat manusia?

6) Adakah Cukai itu PUNCA UTAMA yang membantutkan Economi dari berkembang?

7) Wahai manusia, Adakah Cukai itulah PUNCA UTAMA yang tidak diredhai oleh umat manusia?

8) Wahai manusia, Adakah Cukai itulah PUNCA UTAMA yang melahirkan penipuan, pemalsuan, pembohongan dan Rasuah?

9) Wahai manusia, Adakah Cukai itulah PUNCA UTAMA menjadikan manusia semata-mata berani melanggar dan durhaka kepada perintah Allah Taala?

10) Wahai manusia, Adakah Cukai itu tidak boleh dijadikan sebagai jalan-jalan bagi pembangunan Ekonomi umat manusia kerana itu adalah PUNCA UTAMA sesuatu perbuatan yang tidak diredhai oleh umat manusia dan ianya adalah sesuatu perbuatan yang ZALIM?

Campur Aduk yang Benar/Dengan yang Salah! . . .

Word by Jamaliah Al 'Mahyan bt. yusof bin yacob: "Barang siapa yang mendermakan sesuatu yang haram (yang ada berunsur Gharar, 'Maisir dan 'Riba ertinya Zalim) didalam mentaati Allah, maka adalah dia seperti mencuci pakaian dengan air kencing. 

Sebab kain yang dicuci dengan air yang kotor maka sesungguhnya kain itu tidak akan bersih. Dan bagitu juga dengan dosa, tidak akan seseorang itu bersih dari dosa selagi dia mengamalkan yang haram kecuali dia kembali kejalan asal dengan yang halal.

2:262

Firman Allah Taala: "Orang-orang yang membelanjakan hartanya pada jalan (agama) Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang mereka belanjakan itu dengan perkataan membangkit-bangkit (pemberiannya), dan tidak pula menyinggung atau menyakiti (pihak yang diberi), mereka beroleh pahala di sisi Tuhan mereka, dan tidak ada kebimbangan (dari berlakunya kejadian yang tidak baik) terhadap mereka, dan mereka pula tidak akan berdukacita." (Surah Al 'Baqarah (the Cow) QS2:264 


2:264

Firman Allah Taala: “Wahai orang-orang yang beriman! Jangan rosakkan (pahala amal) sedekah kamu dengan perkataan membangkit-bangkit dan (kelakuan yang) menyakiti, seperti (rosaknya pahala amal sedekah) orang yang membelanjakan hartanya kerana hendak menunjuk-nunjuk kepada manusia (riak), dan ia pula tidak beriman kepada Allah dan hari akhirat. Maka bandingan orang itu ialah seperti batu licin yang ada tanah di atasnya, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu ditinggalkannya bersih licin (tidak bertanah lagi). (Demikianlah juga halnya orang-orang yang kafir dan riak itu) mereka tidak akan mendapat sesuatu (pahala) pun dari apa yang mereka usahakan. Dan (ingatlah), Allah tidak akan memberi petunjuk kepada kaum yang kafir.” (Surah Al ‘Baqarah (The Cow) QS2:264)

Istilah Cukai . . . Sesuatu perbuatan yang ZALIM terutama memaksa/mengutip cukai kepada orang Islam keranaCukai/Jizyah itu Istilah di dalam Islam adalah denda? Dan Denda atau cukai itu di zaman Rasulullah Shallallahu Alayhi wa Sallam dikenakan hanya kepada sesiapa yang enggan masuk Islam dan bukannya kepada orang Islam!

Ertinya Bebas Cukai kepada sesiapa saja orang-orang Islam dari sudut ajaran Islam?

11) Wahai manusia, mengapakah turunnya Nabi Allah Isa bin Maryam (Nabi yang diutus khas hanya kepada kaum bani Israil) kebumi di AkhirZAMAN kepada umat Muhamad tidak menerima Cukai (Jizyah/upeti) atau mansuhkan Jizyah (Cukai)? 

12) Adakah Cukai (Jizyah) itu sesuatu perkara kemestian SYARAT UTAMA untuk Nabi Allah Isa Alayhi Sallam untuk menjadi HAKIM yang ADIL? 


Tahukah Anda! . . . 
ISTILAH CUKAI (jizyah/upeti) Dari Sudut Sejarah
Dalam Islam = Adalah Denda!!!                                       
Abdullah bin Ahmad dan Abu Ya'la telah meriwayatkan dari Said bin Abi Rasyid Radhiyallahu Anhu, dia menceritakan, "Ada seorang dari kabilah Tanukh -- yang pernah menjadi utusan Kaisar Heraclius untuk mengantar surat kepada Rasulullah Shallallahu Alayhi wa Sallam -- Aku pernah melihatnya di Himis, dan dia adalah tetanggaku, usianya telah lanjut dan hampir mendekati ajal.

Aku 'bertanya padanya, "Maukah kamu menceritakan padaku tentang surat yang dikirim oleh Heraclius kepada Rasulullah Shallallahu Alayhi wa Sallam dan surat yang dikirim Rasulullah Shallallahu Alayhi wa Sallam kepada Heraclius?" Dia menjawab, "Baikalah, akan aku ceritakan:

Ketika Rasulullah Shallallahu Alayhi wa Sallam tiba di suatu tempat yang bernama Tabuk, maka beliau mengutus Dihyah al-Kalbi Radhiyallahu Anhu kepada Heraclius. Ketika surat Nabi Shallallahu Alayhi wa Sallam telah sampai kepadanya, maka para cendekiawan Romawi mengumpulkan seluruh komandan pasukan perang Rom dalam suatu sidang tertutup.

Kemudian Heraclius berkata, "Orang Arab ini telah tiba di dekat wilayah kita sebagaimana yang kalian lihat, dan dia telah mengirim surat padaku yang isinya mengajak aku untuk kepada 3 perkara, yaitu: 

(1) Mengikuti agamanya 

(2) memberikan sebagian hasil bumi kita sebagai Cukai (jizyah/upeti), 

(3) sedangkan tanahnya masih milik kita atau kita berperang dengannya.

Demi Allah, sesungguhnya kalian telah mengetahui dengan pasti di dalam kitab injil yang biasa dibaca oleh kalian bahwa dia pasti akan mengambil apa pun yang ada di bawah telapak kakiku (dia pasti akan menaklukan aku dan kerajaanku). (Diriwayatkan oleh Yakub bin sufyan seperti terdapat dalam kitab Al Bidayah Jilid VI halaman 27)
Tahukah Anda! . . . 
ISTILAH CUKAI (jizyah/upeti) Dari Sudut Sejarah
Dalam Islam = Adalah Denda!!!

Surat Rasulullah Shallallahu Alayhi wa Sallam kepada penduduk Najran. Diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dari Yunus bin Bakar, dari Selamah bin yasu’a, dari ayahnya, dari atuknya. Kata Yunus, Dulu atuknya seorang Nasaro lalu masuk Islam. Sesungguhya Rasulullah Shallallahu Alayhi wa Sallam pernah mengirim surat kepada penduduk kota Najran sebelum turun kepada beliau ayat Thaa Siin yang  kelanjutan ayatnya terdapat kisah tentang surat Nabi Sulaiman kepada ratu Baqis yakni surah An Naml.

Dalam isi surat itu Rasulullah Shallallahu Alayhi wa Sallam mengatakan:  Atas nama' "Tuhannya Ibrahim, Ishaq, dan' Yacub dari Muhammad, Nabi dan Rasulullah - kepada uskup Najran dan penduduk Najran. Salam sejahtera bagi kalian "sesungguhnya aku memuji Allah Tuhannya Ibrahum, Ishaq, dan Ya'cub. Selanjutnya sesungguhnya aku mengajak kalian dari penyembahan terhadap makhluk-makhluk Allah kepada penyembahan terhadap Allah.

Aku juga mengajak kalian dari wilayah (kekuasaan) makhluk makhluk Allah menuju kepada wilayah (kekuasaan) Allah. Jika kalian menolak ajakan ini maka kalian harus membaya Cukai dan jika kalian masih juga menolak untuk membayar Jizyah (Cukai), maka aku, memutuskan untuk memerangi Kalian. Wassalam. (Demikian disebutkan dalam Tafsir Ibnu Katsir jilid 1 halaman 369)
(This is mentioned in Tafsir Ibn Katheer Volume 1 page 369 )


Tahukah Anda! . . . 
ISTILAH CUKAI (jizyah/upeti) Dari Sudut Sejarah
Dalam Islam = Adalah Denda!!!

Peristiwa dalam penaklukan kota Iskandar

Perawi berkata:

Setelah itu Amr mengumpulkan seluruh penduduk kota Iskandariah untuk membacakan surat yang dikirim oleh Amirul Mukminin, Umar Radhiyallahu Anhu kepada mereka.

Amr melanjutkan: Setelah itu kami mengumpulkan seluruh tawanan yang ada pada kami, dan orang-orang Nasaro pun berkumpul. Kemudian kami mengambil satu persatu tawanan tersebut dan kami tawarkan padanya untuk memilih salah satu apakah masuk Islam, atau tetap dalam agama Nasaro.

Apabila di antara mereka ada yang memilih masuk Islam maka kami mengucapkan takbir dengan suara yang keras melebihi suara kami ketika menaklukkan kota Iskandariah, lalu kami ambil orang itu ke dalam barisan kami:

Namun apabila di antara mereka ada yang memilih tetap dalam agama Nasaro, maka kaum Nasrani bersorak-sorai dan segera mengambil orang itu ke dalam barisan mereka. Lalu kami pun tetapkan baginya cukai (jizyah): Sedangkan kami merasa seolah-olah ada salah satu dari kami yang keluar dari Islam dan masuk agama mereka.

Demikianlah seterusnya sampai selesai. Setelah semuanya selesai, maka giliran Abu Maryam bin Abdullah bin Abdurrahman dihadapkan ke tengah-tengah. Al­ 'Qasim berkata, "Kami telah mengetahui bahwa dia adalah pemimpin kabilah Bani Zubaid." Aku melanjutkan:

"Kemudian kami menyu­ruhnya untuk berdiri, lalu kami tawarkan kepadanya antara masuk Islam atau tetap dalam agama Nasaro. Ketika itu Abu Maryam memilih masuk Islam, sedangkan ayah, ibu dan saudaranya memilih agama Nasaro.

Setelah dia masuk Islam dan kami pun akan membawanya ke dalam barisan kami, tiba-tiba kedua orang tua dan saudaranya merebutnya dari kami sehingga menyebabkan baju Abu Maryam terkoyak. Dan seperti yang kita saksikan hari ini, dia menjadi seorang pemimpin di kalangan kami.” (Hr. Ibnu Jarir dalam kitabnya jilil IV halaman 227)

AI-Bazzar meriwayatkan dari Dihyah al-Kalbi Radhiyallahu Anhu katanya, "Rasulullah Shallallahu Alayhi wa Sallam telah mengutus aku untuk menyampaikan surat beliau kepada Kaisar Rom. Kemudian Dihya kembali kepada Nabi Shallallahu Alayhi wa Sallam yang ketika itu di sisi beliau ada beberapa orapg utusan pegawai kerajaan Kisra di wilayah bagian San'a.

Mereka sengaja diutus oleh Kisra untuk menghadap Rasulullah Shallallahu Alayhi wa Sallam dan sebelumnya Kisra telah menulis surat kepada gubernur San'a yang berisi peringatan kepadanya supaya berhati-hati.

Isi surat itu adalah sebagai berikut: Sungguh aku mendengar tentang seorang laki-laki dari daerah­mu yang mana dia mengajak aku untuk menganut agamanya; jika aku menolak, maka aku harus membayar cukai (jizyah), dan jika aku menolak membayar jizyah, maka dia mengancam, "Aku akan meme­rangimu atau akan bertindak sesuatu padamu!"

     سم الله الرحمن الرحيم      

‘Gharar 'MAISIR dan 'Riba . . .

Menurut kajian para ulama dan fukaha, amalan-amalan yang berlaku didalam urusan perniagaan konvensional. 

Urusniaga konvensional, banyak bercanggah dengan syariah Terdapat beberapa unsur yang dikaitkan dengan percanggahan tersebut iaitu:                           

1.‘Gharar

2) 'MAISIR

3) 'Riba 

‘Gharar

Gharar bermaksud ketiadaan jelas sesuatu perkara didalam urusan jualbeli. Gharar terjadi bila seseorang membeli atau menjual sesuatu barang yang tidak pasti atau yang belum tentu.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam melarang jualbeli yang 'Gharar.

Dari lbnu Masud bersabda Nabi Allah Shallallahu Alayhi wa Sallam :­

"Jangan kamu membeli Ikan dalam air kerana perbuatan itu adalah 'Gharar"

Didalam pelbagai pengendalian urusniaga atau pelaburan dan Insurans, Gharar dikaitkan dengan:

1) Apakah yang di Aqadkan keatasnya.

2) Ketentuan bagaimana dan dari mana pampasan akan dibayar.

3) Pengelolaan atau sumbangan itu cara mana ia dikendalikan.

'MAISIR

Maisir bermaksud perjudian. Semua cara perniagaan dimana keuntungan didapati dengan cara agakkan dan dugaan dan bukan dari usaha berkerja disebut sebagai Maisir.

Didalam Al 'Quran Allah mengarah perhatian kita yang bermaksud:
5:90
Firman Allah Taala: Wahai orang-orang yang beriman! Bahawa sesungguhnya arak, dan judi, dan pemujaan berhala, dan mengundi nasib dengan batang-batang anak panah, adalah (semuanya) kotor (keji) dari perbuatan Syaitan. Oleh itu hendaklah kamu menjauhinya supaya kamu berjaya. (Surat Al 'Ma'idah (The Table Spread) QS5:90 )

Nabi Shallallahu Alayhi wa Sallam melarang jualbeli yang mempunyai unsur Maisir. Kaum Jahilliyah gemar membeli unta yang nanti akan dibayar bila unta itu sudah beranak dan bila anak unta itupun beranak maka akan dibayar dengan cucu unta itu. Jika unta itu tidak beranak maka tiada bayaran akan diberi. (Sahih Muslim Jilid 3 Ms 798 Ibulughul Maram - Jualbeli)


'R i b a

Hukum Riba sudah di'Nas'kan dengan jelas dan berulangkali dalam Al Quran dan hadits Sebagai Haram Sesiapa yang sudah terlibat dengan amalan Riba diperintahkan supaya bertaubat dan meninggalkannya.

Didalam urusan perniaga konvensional atau urusniaga konvensional. 

Riba dikaitkan dengan aktiviti pelaburan wang yang dikumpul dari para pembeli polisi dikendalikan dan dilaburkan kepada kegiatan yang bersangkutan dengan Riba, 

Seperti contoh menyimpannya kedalam akaun bank konvensional memberi pinjaman dan mengenakan faedah (bunga).

Lihat pesanan Khutbah terAkhir Nabi Muhammad Sallalla hu Alayhi wasSallam

Kutbah ini disampaikan pada 9 Zulhijah tahun 
10 Hijrah di Lembah Uranah, Gunung Arafah!


Wahai manusia, dengarlah baik-baik apa yang hendak ku katakan. Aku tidak mengetahui apakah aku dapat bertemu lagi dengan kamu semua selepas tahun ini. Oleh itu dengarlah dengan teliti kata-kata ku ini dan sampaikanlah ia kepada orang-orang yang tidak dapat hadir di sini pada hari ini.

Wahai manusia, sepertimana kamu menganggap bulan ini dan kota ini sebagai suci, maka anggaplah jiwa dan harta setiap muslim sebagai amanah suci. Kembalikan harta yang diamanahkan kepada kamu kepada pemiliknya yang berhak. Jangan kamu sakiti sesiapapun agar orang lain tidak menyakiti kamu lagi.

Ingatlah bahawa sesungguhnya kamu akan menemui Tuhan kamu dan Dia pasti membuat perhitungan di atas segala amalan kamu.

Allah telah mengharamkan 'Riba (penindasan/keZALIMan), oleh itu segala urusan yang melibatkan Riba dibatalkan mulai sekarang.

Berwaspadalah terhadap syaitan demi keselamatan agama kamu. Dia telah berputus asa untuk menyesatkan kamu dalam perkara-perkara besar, maka berjaga-jagalah supaya kamu tidak mengikutinya dalam perkara-perkara kecil.

Wahai manusia, sebagaimana kamu mempunyai hak atas isteri kamu, mereka juga mempunyai hak di atas kamu. Sekiranya mereka menyempurnakan hak mereka keatas kamu maka mereka juga berhak untuk diberi makan dan pakaian dalam suasana kasih sayang.

Layanilah wanita-wanita kamu dengan baik, berlemah lembutlah terhadap mereka kerana sesungguhnya mereka adalah teman dan pembantu kamu yang setia. Dan hak kamu atas mereka ialah mereka sama sekali tidak boleh memasukkan orang yang kamu tidak sukai ke dalam rumah kamu dan dilarang melakukan zina.

Wahai manusia, dengarkanlah bersungguh-sungguh kata-kataku ini, sembahlah Allah, dirikanlah sembahyang 5 kali sehari, berpuasalah di bulan Ramadan!, dan tunaikan zakat dari harta kekayaan kamu. Kerjakanlah ibadat haji sekiranya kamu mampu.

Ketahuilah bahawa setiap muslim adalah saudara kepada muslim yang lain. Kamu semua adalah sama, tidak seorangpun yang lebih mulia dari yang lainnya kecuali dalam taqwa dan beramal soleh. Ingatlah bahawa kamu akan mengadap Allah pada suatu hari untuk dipertanggungjawabkan diatas segala apa yang telah kamu kerjakan. 

Oleh itu awasilah agar jangan sekali-kali kamu terkeluar dari landasan kebenaran selepas ketiadaanku.

Wahai manusia, tidak akan ada lagi Nabi dan Rasul yang akan datang selepasku dan tidak akan lahir agama baru. Oleh itu wahai manusia, nilailah dengan betul dan fahamilah kata-kata ku yang telah aku sampaikan kepada kamu.

Sesungguhnya aku tinggalkan kepada kamu 2 perkara, yang sekiranya kamu berpegang teguh dan mengikuti kedua-duanya, nescaya kamu tidak akan tersesat selama-lamanya. Itulah Al ‘Quran dan Sunnah ku.

Hendaknya orang-orang yang mendengar ucapanku, menyampaikan pula kepada orang lain semoga yang terakhir lebih memahami kata-kataku dari mereka yang terus mendengar dari ku. Saksikanlah Ya Allah, bahawasanya telah ku sampaikan risalah Mu kepada hamba-hambaMU. 


Hubungan Nabi Sallallaahu `Alayhi `waa `Sallam dengan bani Israel melalui pertalian perkahwinan dengan Safiyyah RadhiyAllahu`An`ha Keturunan Nabi Allah Harun Alayhis Sallam Isteri ke-11 Rasulullah Sallallaahu `Alayhi `waa `Sallam

Safiyyah Radhiyallahu Anha ialah perempuan kapada Hai, seorang dari keturunan Nabi Allah Harun Alayhis Sallam, saudara lelaki Nabi Allah Musa Alayhis Sallam. Pada mulanya beliau telah dikahwinkan kepada Salam bin Mushkan dan kemudian kepada Kananah bin Abi Haqiq ketika di Kheybar. Kananah telah terbunuh di dalam peperangan Kheybar dan Safiyyah telah di tawan oleh orang`orang Islam.

Apabila Dahya Kalbi  memohon kepada Rasulullah Sallallaahu `Alayhi `waa `Sallam akan seorang gaji, beginda menyerahkan Safiyyah kepadanya.

Apabila perkara ini belaku, para Sahabat yang lain menemui Rasulullah Sallallaahu `Alayhi `waa `Sallam dan berkata: “Wahai Pesuruh Allah! Bani Nazir dan Bani Quraizah (puak`puak Yahudi dari bani Israel dari Madinah) akan merasa tersinggung melihatkan seorang anak perempuan ketua Yahudi dari bani Israel dijadikan orang gaji.

Oleh itu kami mencadangkan beginda memperisterikannya.”

Nabi lantas memberikan bayaran yang sepatutnya kepada Dahya Radhiyallahu Anhu sebagai wang tebusan dan berkata kepada Safiyyah: “Kini  kamu sudah bebas, sekiranya kamu suka kamu boleh kembali kepada puak mu ataupun kamu boleh menjadi isteriku."

Sufiyyah menjawab: “Telah lama aku menunggu untuk bersama dengan tuan sejak aku seorang Yahudi lagi. Oleh itu bagaimana dapat aku meninggalkan tuan sekarang apabila aku telah menjadi Islam?"

Adalah dikatakan bahwa sekali Safiyyah ternampak di dalam minpinya sebagaimana daripada bulan jatuh kepangkuannya.

Apabila beliau menceritakan mimpinya ini kepada suaminya Kananah, beliau telah dipukul dengan hebatnya pada mukanya sehingga mengakibatkan kesan 1 tanda di atas matanya.

Kenanah menyergah: “Nampaknya kamu berhasrat untuk menjadi isteri kepada Raja Madinah” Bapanya juga dilapurkan memukulnya sedemikian rupa apabila ia menerangkan mimpinya itu kepadanya.

Pada suatu ketika pula di dalam mimpinya beliau melihat matahari berada di atas dadanya. Apabila mimpinya ini dikemukakan kepada suaminya, dia berkata: “Kamu nampaknya sedang berharap untuk menjadi Permasuri Madinah.”

Safiyyah berkata: “Aku dikahwinkan kepada Rasulullah Sallallaahu `Alayhi `waa `Sallam ketika aku berusia 17 tahun." Beliau datang untuk tinggal bersama`sama Rasulullah Sallallaahu `Alayhi `waa `Sallam ketika beginda sedang berkhemah di pangkalan pertama dari  Kheybar .

Di pagi keesokan harinya beliau berkata kepada para Sahabat: “Biarlah setiap orang membawa barang apa jua pun yang dia punyai untuk di makan.” Mereka semuanya pun membawa barang`barang makanan yang dipunyai mereka masing`masing seperti buah`buah tamar, keju, mentega dan sebagainya. Sehelai kain diperbuat dari kulit dihamparkan (saprah) untuk meletak makanan `makanan yang dibawa itu, lalu mereka semuanya duduk mengelilingi hamparan itu untuk berkongsi makanan itu bersama`sama.

Ini adalah Walimah untuk perkahwinannya itu. Safiyyah  Radhiyallahu Anhuma meninggal DUNIA pada bulan Ramadhan tahun 50 Hijrah berusia lebih kurang 60 tahun.



SOLUTION: *Poverty Killer *Recession Killer  *Global Peace 
Be the First! JOIN 1WORLDCommunityForYOURCountry
Remember: 'U' Do Not Ask WHY 'U' Ask Why Not'

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...